Berpuisi di Ruang Sepi
D. Ervin
kami yang berada dalam pengharapan
terduduk meratapi segala kondisi yang sulit untuk kami mengerti
tentang negeriku ini yang semakin hari semakin tak terkontrol hati nurani
hingga rela membuat ibu pertiwi menangis tersiksa meratapi
lalu bagaimana dengan kami yang hanya rakyat kecil ini
bersuara ketika dibutuhkan para penguasa
namun senyap sekali ketika kami meminta keadilan saja
sungguh hanya kamilah yang menderita dibalik bahagiannya
dan kini kami bagaikan berpuisi di ruang yang sepi tak berpenghuni lagi
sebab tiada lagi yang mau mewakilkan suara ini
suara para rakyat yang selalu dihimpit derita oleh kebijakan penguasa
yang begitu rakus akan dunia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar