Cinta Butuh Pengorbanan

@dedeervin11
Oleh : D. Ervin

Idul adha atau idul Qurban adalah momen dimana umat Islam bersuka cita bahagia dengan menyembelih hewan qurban dan membagikannya kepada teman, tetangga dan masyarakat.

Sementara dalam sejarahnya terdapat pelajaran yang perlu sekali kita (umat Islam) petik dengan seksama atas peristiwa nabi Ibrahim as yang mendapatkan Wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya yakni Nabi Ismail as.

Masya Allah, hal yang dialami oleh nabi Ibrahim as adalah peristiwa dahsyat yang mampu menggugah dan menguatkan keimanan kita kepada Allah SWT sebagai Pencipta kita.

Ya... Semua itu ada cinta dan keimanan yang berpadu menuju jalan Allah SWT, sebuah jalan yang manusia beriman inginkan yakni jalan yang telah diridhoi.

Seperti itulah jalan yang diambil oleh Nabi Ibrahim as yang mengorbankan cintanya (nabi Ismail as) hanya untuk Allah SWT sebagaimana Tuhannya yang tiada dua maupun tiganya. Dialah Allah SWT yang cintanya melebihi cinta orang tua kepada kita, cinta seorang teman kepada kita, cinta kekasih kepada kita bahkan cinta seluruh umat manusia.

Lihatlah Yang MencintaiOleh: D. Ervin
@dedeervin11

Terlalu banyak hal yang membuat kita riuh dalam perkara kehidupan di dunia. Sebagaimana suatu permasalahan yang ada di dalamnya yang begitu banyak dengan sesama seorang hamba.

Bahkan tak sedikit dari kita yang terdorong hingga tertawan pada apa yang namanya rasa tidak suka atau kebencian pada mereka.

Namun percayalah rasa tidak Suka atau kebencian itu sedikitpun tak akan membuat kita tenang, nyaman bahkan rasa lega yang tertinggal. Sebab tak ada sedikitpun yang menetap pada pikir dan hati melainkan kegelapan.

Ya... Semuanya tak perlu kita balas sebagaimana kebencian dibalas kebencian. Sebab hasilnya tidak ada yang berguna melainkan akan rusaknya hati kita.
Oleh karena itu fokuslah dan lihatlah yang mencintai bukan fokus dengan yang membenci.

Jangan Melepasnya

 

Jangan Melepasnya

Oleh : D. Ervin

Betapa beruntung sekali ketika kita mempunyai teman-teman yang mampu membuat kita tertawa, bahagia tanpa sebuah kata yang membuat indah. 

Ya... Hanya sederhana namun bermakna pada hati yang memerlukan kenyamanan dan ketenangannya. Dia adalah teman kita yang mampu memberi air dikala hati berada dalam kegersangan yang berkepanjangan.

Dia adalah teman kita, teman masa kecil ataupun teman-teman yang baru berjumpa namun mampu memberi makna. Teman yang tak memandang siapa dan darimana ia berada, sebab dialah seseorang yang memandang kita adalah teman.

Dan saat ini aku tak ingin melepasnya walah sedetik dalam hati, sebagaimana pula kehilangannya adalah duka pada diri yang berada dalam sepi.