ketika dalam tawanan pasukan muslimin, Rumanus didatangkan di hadapan Sultan Alp Arselan dan mendapatkan
tiga kali tamparan, seraya sultan berkata “ Jika saya menjadi tawananmu, apa
yang akan engkau lakukan padaku?”
Rumanus berkata “ Pasti semua yang buruk-buruk!”
“ lalu apa yang akan saya perbuat menurut sangkaanmu? “ lanjut
sultan.
“ mungkin engkau akan membunuhku dan engkau giring aku di negerimu,
atau mengampuniku dan mengambil tebusan dariku dan mengembalikan aku ke
negeriku!” jawab Rumanus.
“ tak ada yang aku inginkan kecuali mengambil tebusan darimu,”
tegas Sultan Alp Arselan.
Dan akhirnya Rumanus menebus dirinya dengan jumlah 150 ribu dinar, kemudian berdiri dihadapan sultan dan memberikan minum hingga kemudian ia bersujud di hadapan sultan. Sebelum beranjak pergi Rumanus mencium tanah menghadap kearah Sultan sebagai tanda hormatnya. Sultan Alp Arselan memberikannya 1000 dinar sebagai perbekalan untuk kembali ke negerinya bahkan diapun diantar oleh para komandan pasukan supaya selama hingga sampai kenegerinya. Sementara sang sultanpun ikut mengantarnya hingga jarak empat mil. Tentara yang membawanya membawa panji-panji yang bertuliskan Laa Ilaaha Ila Allah Muhammad Rasulullah.
Dari kemenangan Alp Arselan dengan tetara berkisar 20.000 prajurit
terhadap tentara Romawi yang berjumlah berkisar 200.000 prajurit, merupakan
peristiwa yang termansyur dalam sejarahnya bahkan menjadi titik perubahan penting
dalam sejarah islam. Sebab peristiwa ini
membuat lemahnya pengaruh Romawi terhadap wilayah Asia kecil yang tak lain
wilayah strategis kekaisaran byzantium.
Menurut Prof. Suyuti Pulungan, MA “ Walaupun umat islam berhasil
mempertahankan daerah-daerahnya dari tentara salib, kerugian yang diderita
banyak sekali karena peperangan karena peperangan itu terjadi di wilayah islam.
Kerugian ini mengakibatkan kekuatan politik islam melemah. Dalam kondisi
demikian, mereka tidak bersatu, tetapi justru terpecah- pecah. Banyak
daulah-daulah kecil yang memerdekakan diri dari pemerintahan Abbasiyah yang
berpusat di Baghdad." Bahkan
peristiwa ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang kristen
terhadap umat islam, hingga tecetuslah perang salib, dan kemudian bertambahlah
kebencian itu ketika dinasti saljuk menaklukan Bait Al-Maqdis pada tahun 471H
dari kekuasaan dinasti fathimiyah yang berkedudukan di mesir.
Walaupun demikian, dinasti saljuk banyak berperan untuk umat islam
terutama dalam mengembalikan islam dalam persatuan dan menyingkirkan dari segal
hal yang membuat kesesatan, maka dari salah seorang yang berjiwa kuat dalam
menegakan kebenaran, Muhammad bin Daud bin Mikhail bin Saljuk atau Alp Arselan
( Singa Pemberani) telah mampu membuat gentar dan ketakutan kekaisaran Romawi
yang penuh akan dendam terhadap umat islam. Dan atas karunia yang telah Allah
berikan Alp Arselanpun memenangkan pertempuran Manzikert dan merebut Anatolia
dari genggaman Byzantium. Bahkan dinasti Saljuk pada tahun-tahun berikutnya
berekspansi ke barat hingga di seluruh semenanjung, sampai mereka muncul di
pantang yang berhadapan dengan Konstantinopel, lalu mengancam masuk ke kota
kerajaan dan sekitarnya.
Prof. Dr. H. J. Suyuti Pulungan, MA, Sejarah Peradaban Islam, hlm : 205
Dr. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hlm : 76-77
Firas Alkhateeb, Sejarah Islam Yang Hilang, hlm : 134

Alp Arselan adalah salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia islam juga mampu menggetarkan eropa pada masanya...
BalasHapus